Tribratanewspekalongankota – Sebanyak tujuh orang warga Kota Pekalongan telah dijemput dari penampungan sementara di asrama Haji Donohudan, Solo.
Penjemputan yang dilakukan dari tim Polres Pekalongan Kota, Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Pekalongan dan Kodim 0710/Pekalongan, tiba sekitar pukul 20.30, Minggu (31/1) malam.
Kepala Kantor Kesbangpol Kota Pekalongan Tjuk Kushendarto menjelaskan, tim dari Pemkot Pekalongan menyiapkan dua mobil penumpang untuk memulangkan tujuh orang eks Gafatar itu ke Kota Batik.
“Selanjutnya mereka dipulangkan kepada keluarga dan kerabat masing-masing. Keluarganya sudah kita hubungi untuk menjemput ketika sudah sampai di Kota Pekalongan,” sambungnya.
Dia mengungkapkan, tujuh warga dari dua KK tersebut dipulangkan dari Kalimantan Barat pada gelombang ke tiga.
Dia mengungkapkan, dua keluarga itu berasal dari Kelurahan Kauman Kecamatan Pekalongan Timur dan Kelurahan Pringrejo Kecamatan Pekalongan Barat.
Terpisah, Kapolres Pekalongan Kota AKBP Luthfie Sulistiawan melalui Wakapolres Kompol Mashudi menuturkan, Bhabinkamtibmas ikut serta dilibatkan dalam penjemputan warga eks Gafatar itu.
“Dari Polres Pekalongan Kota yang mendampingi melakukan penjemputan adalah anggota Bhabinkamtibmas Tegalrejo (Pringrejo) dan Kauman bersama unsur anggota Intelkam,” ungkapnya kemarin (31/1).
Pihaknya mengharapkan kepada masyarakat untuk menerima dan ikut membimbing warga eks Gafatar itu agar tidak terpengaruh terhadap ajaran atau paham yang dianggap menyimpang.
“Bagaimanapun mereka adalah saudara-saudara kita. Mari kita sama-sama melakukan pembinaan,” tandasnya.
Ditanya mengenai kapan dua keluarga asal Kota Pekalongan itu berangkat ke Kalimantan untuk bergabung bersama anggota Gafatar yang lain, Wakapolres memperkirakan mereka berangkat sekitar tujuh atau enam bulan lalu.
“Mereka pindah ke sana sudah sekitar enam atau tujuh bulanan. Sebelumnya mereka sempat akan mendaftarkan organisasinya di Kantor Kesbangpol Kota Pekalongan, namun ditolak. Selanjutnya mereka pindah ke sana (Kalimantan, red),” imbuhnya.
Adapun dua keluarga tersebut, yakni
1. Dulrokhim (32), istrinya Nurbaiti (44), anaknya Destiah Jahratusita (8), dan Syakira putri (2,5 bulan), warga Sampangan, Pekalongan Timur.
2. Nurohmat (53), isrinya Kasturi (52), dan anaknya Humairoh (26) Warga Pringrejo, Pekalongan Barat.
[PermanaShandi – Humas Polres Pekalongan Kota]