Polres Pekalongan Kota – Seorang pelajar kelas 5 SD, Moh Ridwan (13), warga Gumuk Indah gang 10 RT 02 RW 03, Kelurahan Poncol, Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan, ditemukan tenggelam saat mandi dengan teman-temannya di Pantai Slamaran, Pekalongan Utara, Minggu (8/11) pagi pukul 08.00.
Informasi yang dihimpun, semula korban yang merupakan putra pasangan Khoiron dan Hesti itu datang ke Pantai Slamaran bersama tiga orang temannya menggunakan sepeda, sekira pukul 07.00.
Lalu, korban dan teman-temannya bermain di sekitar pemecah gelombang. Setelah beberapa lama mereka berenang dan main lompat-lompatan di sekitar pemecah gelombang, tiba-tiba teman-teman korban berteriak minta tolong bahwa korban tenggelam.
Teriakan itu didengar oleh sejumlah pemancing yang ada di sekitar lokasi. Beberapa pemancing kemudian berusaha mencari tubuh korban di lokasi. Sekitar lima belas menit kemudian, tubuh korban berhasil diangkat. Namun korban sudah tidak bernyawa. Jasad korban selanjutnya dibawa ke RSI Siti Khadijah.
Salah seorang pemancing yang ikut mengevakuasi korban, Diryadi alias Kadir (50), warga Kergon, Pekalongan Barat, menuturkan saat itu korban bersama teman-temannya mandi dan main lompat-lompatan di sekitar karung pemecah gelombang di Pantai Slamaran. Korban kemudian tenggelam di sebelah utara pemecah gelombang tersebut.
“Di lokasi tadi memang banyak anak yang pada mandi. Lalu sekitar pukul 7.30 teman-temannya teriak minta tolong, gembar-gembor katanya ada yang tenggelam. Sebelumnya korban lompat-lompatan di situ, lalu kok tidak kelihatan,” ungkapnya.
Segera, ia dan beberapa rekannya sesama pemancing anggota Komunitas Mancing Mania Peduli Lingkungan (MMPL) yang ada di sekitar lokasi berusaha menolong korban. Tak lama kemudian, tubuh korban berhasil diangkat dari kedalaman sekitar dua meter.
“Saat saya angkat sepertinya sudah meninggal. Soalnya saya cek denyut nadinya sudah tidak ada. Lalu kami bawa ke rumah sakit pakai motor. Tubuh korban saya pangku sampai rumah sakit,” tuturnya.
Kapolsek Pekalongan Utara Kompol I Ketut Lanus, menjelaskan korban sejak habis Subun berangkat dari rumah bersama tiga temannya dengan bersepeda ke Pantai Slamaran. Kemudian korban bermandi di laut.
“Korban kemudian tenggelam, dan ditemukan oleh pemancing yang ada di lokasi. Jasad korban sudah dibawa ke rumah sakit, untuk selanjutnya diambil oleh pihak keluarga untuk dimakamkan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Sarana Prasarana Obyek Wisata Pantai Pasir Kencana dan Pantai Slamaran Dishuparbud Kota Pekalongan, Maman Suparman, menyatakan bahwa korban bersama beberapa temannya masuk ke obyek wisata Pantai Slamaran dengan membeli karcis resmi.
“Korban membeli tiket masuk secara resmi. Kami dapatkan bukti tiketnya dari teman korban. Menurut informasi penjaga pintu masuk obyek wisata Pantai Slamaran, korban dan tiga temannya memang membeli tiket masuk,” katanya.
Maka dari itu, Pemkot Pekalongan akan mengupayakan agar keluarga korban mendapat santunan asuransi dari Jasa Raharja. “Nanti kita akan menguruskan asuransinya karena sudah merupakan hak dari tiap pengunjung obyek wisata Pantai Wisata Slamaran yang membeli tiket masuk, sehingga mendapat jaminan asuransi dari Jasa Raharja. Semoga bisa meringankan beban dari keluarga yang ditinggalkan,” ungkapnya.
[Widodo – Pekalongan Kota]