POLRES PEKALONGAN KOTA – Jajaran Polres Pekalongan Kota kembali menggelar razia premanisme di sejumlah lokasi di kota batik, Selasa (24/2) sore.
Sasaran lokasi razia antara lain kawasan lapangan Mataram, Alun-alun, kawasan Pantaisari Pekalongan Utara, kawasan lapangan Sorogenen, serta sekitar Jembatan Loji.
Belasan pemuda yang terjarin antara lain terdiri dari para pengamen jalanan, juru parkir liar, serta anak punk.
Beberapa pemuda yang kedapatan sedang mengonsumsi minuman keras juga berhasil diamankan, berikut barang bukti botol miras. Sejumlah pemuda yang berkeliaran di jalan dan tanpa dilengkapi kartu identitas, ikut pula terjaring dalam razia tersebut.
Mereka selanjutnya dibawa ke Mapolres Pekalongan Kota untuk didata dan diberi pembinaan. Di sela-sela pendataan dan pembinaan tersebut, para pemuda yang terjaring itu didaulat oleh petugas untuk mengucapkan teks Pancasila. Beberapa kali mereka sempat salah menyebutkan urut-urutan sila dalam Pancasila.
Kapolres Pekalongan Kota AKBP Luthfie Sulistiawan menjelaskan, razia preman dalam rangka menindaklanjuti perintah pimpinan, untuk memberantas aksi premanisme yang meresahkan masyarakat.
“Razia ini untuk menjaga situasi kamtibmas di wilayah hukum Polres Pekalongan Kota agar tetap kondusif, dan untuk menciptakam rasa aman dan nyaman untuk masyarakat,” katanya.
Kapolres menuturkan, razia preman tersebut juga untuk mengantisipasi terjadinya tindak kejahatan di jalan, antara lain begal motor yang saat ini masih menjadi perhatian masyarakat.
“Ini juga sebagai langkah upaya untuk mengantisipasi hal itu,” terangnya.
Dia menambahkan, dari hasil razia premanisme beberapa hari terakhir, jajarannya telah mengamankan 48 orang yang diduga melakukan aksi premanisme. Mereka selanjutnya didata dan diperiksa, dan yang terindikasi melakukan tipiring, selanjutnya disidang tipiring di PN Pekalongan.(radar)