Tribratanewspekalongankota – Pemkot Pekalongan bakal menggelar acara seremonial untuk meresmikan nama Stadion Hoegeng menggantikan nama Stadion Kota Batik pada 20 Mei mendatang yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional.
Kabag Pemerintahan Setda Pekalongan, Sriyana menerangkan, pihaknya sudah merencanakan seremonial peresmian nama tersebut. Rencananya, ada dua opsi tempat peresmian yakni dalam upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional di Lapangan Setda, atau langsung dilakukan seremonial di lokasi stadion.
“Masih ada dua opsi yang terus dikomunikasikan. Opsi pertama diresmikan langsung di lokasi stadion. Rencananya peresmian diawali dengan sepeda sehat, dan finish di stadion untuk kemudian dilakukan penandatanganan prasasti. Opsi kedua, penandatanganan prasasti dilakukan sekaligus dalam upacara,” terang Sriyana kemarin.
Momentum Hari Kebangkitan Nasional, lanjut dia, sengaja dipilih sebagai salah satu upaya untuk mendorong jiwa nasionalisme masyarakat. Sekaligus disatukan dengan peresmian salah satu tokoh Pekalongan yang juga sudah terkenal dengan jiwa patriotnya. “Momennya memang dipilih tanggal 20 Mei,” tambah dia.
Sriyana juga mengatakan, kemungkinan akan mengundang keluarga Jenderal Hoegeng dalam peresmian tersebut. Namun hal itu masih terus dikomunikasikan bersama dengan Majelis Perwalian Rakyat (Mapera). “Jika diperlukan, maka bisa jadi keluarga Jenderal Hoegeng di Jakarta akan diundang untuk ikut hadir,” ungkapnya.
Sriyana menerangkan, secara momenklatur nama yang akan digunakan sebagai nama stadion hanyalah nama singkat Jenderal Hoegeng sehingga menjadi Stadion Hoegeng. “Kalau nama sebenarnya Jenderal (Purn) Hoegeng Iman Santoso. Namun untuk stadion kami ambil nama singkatnya saja, Stadion Hoegeng.”
Seperti diketahui, pergantian nama stadion sudah diputuskan melalui SK Walikota yang terbit pada akhir Maret lalu. Tujuan utama perubahan nama Stadion Kota Batik menjadi Stadion Hoegeng adalah untuk mendukung pengusulan gelar pahlawan nasional terhadap Hoegeng. Dimana salah satu syarat administrasi usulan calon pahlawan nasional adalah telah diabadikan namanya melalui sarana monumental, sehingga dikenal masyarakat.
Sebelumnya, nama Hoegeng juga banyak diusulkan untuk digunakan sebagai nama jalan, rumah sakit dan lapangan. Namun akhirnya dipilih sebagai nama stadion karena proses yang lebih mudah. Selain itu, stadion menurut dinilai melambangkan kebesaran, sportifitas dan kejujuran.(Radar)
[Widodo – Pekalongan Kota]