Tribratanewspekalongankota – Kapolres Pekalongan Kota dan Majelis Perwalian Rakyat (Mapera) mengusulkan Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Imam Santoso sebagai pahlawan nasional. Selain itu, nama Hoegeng juga diharapkan diabadikan sebagai nama jalan ataupun nama gedung di Kota Pekalongan. Hal itu mengemuka pada focus group discussion (FGD) dengan tema ”Hoegeng Iman Santoso” yang digelar Mapera di Hotel Dafam, Sabtu (12/3/2016).
Hadir dalam acara tersebut Kapolres Pekalongan Kota, Anggota DPRD Kota Pekalongan, Ketua FKUB Kota Pekalongan, Sejarahwan Kota Pekalongan, Perwakilan Ormas Kota Pekalongan, dan keluarga dari Jenderal Polisi (Purn) Hoegeng Imam Santoso.
Baca juga : http://www.tribratanewspekalongankota.com/2015/12/kapolres-pekalongan-kota-abadikan-nama.html
Ketua Mapera Supriyadi mengatakan, langkah Mapera untuk mengabadikan nama Hoegeng sudah berjalan sejak tahun 2015. Menurut dia, beberapa kali Mapera menggelar rapat internal, rapat tingkat kota hingga dua kali beraudiensi dengan Wali Kota Pekalongan. ”Terakhir, Mapera sudah berbicara dengan Penjabat Sekda Kota Pekalongan Slamet Prihantono dan diberi amanat untuk mengawal upaya tersebut.”
Hingga saat ini, kata dia, sudah ada lima usulan untuk mengabadikan nama Hoegeng. Yakni untuk Stadion Kota Batik, Lapangan Mataram, Taman Perjuangan, Gedung Olahraga dan Kesenian Jetayu, dan RSUD Bendan. Bahkan muncul usulan untuk mengabadikan nama Hoegeng sebagai nama Markas Polres Pekalongan Kota.
Sementara itu, untuk mengusung nama Hoegeng sebagai pahlawan nasional, dia harus memenuhi seluruh administrasi dan syarat legal formal yang diperlukan. Sebab, banyak tahapan yang harus dilalui untuk mewujudkan cita-cita bersama tersebut. Salah satu yang mutlak dipenuhi adalah menggelar seminar nasional untuk membahas kiprah Jenderal Hoegeng dan narasumber yang hadir harus profesor sejarah.
”Itu nanti dirumuskan kembali sembari kami mengusulkan ini ke Pemprov agar bisa diverifikasi. Yang penting diusulkan sambil nanti jika ada syarat kurang akan dipenuhi,” tambah Supriyadi. Dijelaskan, keinginan masyarakat Kota Pekalongan sebenarnya tidak hanya menjadikan nama Hoegeng masuk dalam daftar nama pahlawan nasional.
Namun juga untuk menggelorakan sikap dan jiwa kesalehan, jiwa sosial, kejujuran hingga ketulusan Hoegeng yang diharapkan mampu mejadi inspirasi bagi masyarakat. ”Target kami sebenarnya itu, agar nama Hoegeng itu diingat dan memberikan inspirasi,” sambungnya.
Kapolres Pekalongan Kota AKBP Luthfie Sulistiawan menambahkan bahwa mantan Kapolri kelahiran Kota Pekalongan merupakan teladan bagi kita semua dimana beliau mempunyai jiwa sosial yang sangat luar biasa.
“Revolusi mental ruhnya ada di pak hoegeng, beliau menjadi pahlawan bagi kita semua bukan sekedar saja dimana beliau mempunyai jiwa sosial yang tinggi, kepedulian, kejujuran dan kesederhanaan,” tambah Kapolres.
“Intinya dari kami, Kepolisian khususnya mensuport dari panitia (Mapera) untuk menjadikan beliau menjadi teladan kita bersama,” tandasnya.
[PermanaShandi – Humas Polres Pekalongan Kota]