POLRES PEKALONGAN KOTA – Tim gabungan dari Satgas Kamtib Lapas, Sat Sabhara, Sat Reskrim dan Sat Narkoba Polres Pekalongan Kota, serta Sat Narkoba Polres Batang kembali menggelar razia di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekalongan, Kamis (26/2) malam.
Razia itu dilakukan untuk mengantisipasi peredaran narkoba di dalam Lapas. Bahkan sebelumnya sempat ada kecurigaan masih terjadi peredaran narkoba di Pekalongan dan Batang yang dikendalikan oleh napi yang menghuni Lapas Pekalongan.
Namun lagi-lagi, razia yang melibatkan 200 personel gabungan itu tidak berhasil mendapatkan barang bukti narkoba. Namun petugas mendapatkan beberapa barang ‘terlarang’ dari blok 3 dan 4 yang berisi 24 kamar dan 150 napi yang sebagian besar kasus narkoba.
Sejumlah barang yang dilarang itu antara lain 11 unit telepon genggam (HP), senjata tajam, korek api, puluhan sendok logam, peralatan masak, sebuah bong rakitan yang belum selesai dibuat, serta beberapa barang lainnya.
Bahkan petugas sempat terkecoh dengan ditemukannya puluhan paket kemasan plastik kecil berisi ‘serbuk putih’. Serbuk putih yang dikira narkoba itu, setelah diperiksa ternyata hanyalah gula, garam, serta vetsin (penyedap rasa untuk makanan). “Kita tadi sempat curiga itu adalah barang (narkoba). Tetapi setelah diperiksa ternyata itu gula, garam dan vetsin. Kemungkinan gula, garam, dan vetsin ini dijual di antara mereka. Mungkin untuk bikin kopi, mie, dan lainnya,” ungkap Kalapas Kelas IIA Pekalongan, Suprapto.
Suprapto menegaskan, bahwa razia itu adalah rutin, insidentil, dan dilakukan secara dadakan. Jadi tidak bocor, meskipun belum ditemukan barang bukti narkoba. Pihaknya juga mencurigai ada napi yang berkomunikasi dengan pihak di luar Lapas menggunakan HP yang disembunyikan di dalam kamar napi.
“Nggak bocor, karena ini dadakan. Kegiatan razia ini untuk mengantisipasi peredaran narkoba di dalam Lapas. Serta mengantisipasi barang terlarang yang mungkin lolos saat pemeriksaan oleh petugas,” katanya.
Pada razia tersebut, petugas juga memeriksa intensif seorang napi berinisial Y yang diduga terlibat peredaran narkoba. Sejumlah HP yang diduga digunakan untuk berkomunikasi dengan pihak luar juga akan diperiksa secara mendalam.
“HP-hp yang kita dapatkan akan kita periksa lagi. Akan kita telusuri isinya. Padahal jelas barang-barang seperti hp itu tidak boleh masuk, tiap pengunjung juga kita periksa ketat, ” imbuhnya. (radar)