Polres Pekalongan Kota – Ribuan elemen masyarakat Kota Pekalongan mengikuti Istighosah Kubro Untuk Keselamatan Bangsa Indonesia yang digelar oleh Polres Pekalomngan Kota Polda Jawa Tengah, bertempat di Gedung HA Djunaid Convention Center Buaran Kota Pekalongan Jawa Tengah. Jum’at (25/11).
Hadir dalam kegiatan Istighosah Kubro Untuk Keselamatan Bangsa Indonesia tersebut Kapolda Jawa Tengah Irjen Drs. Condro Kirono. MM.M.Hum, Habib Luthfi Bin Ali Bin Yahya, Walikota Pekalongan H Alf Arsland Djunaid, Wakil Walikota Pekalongan HM Saelany Mahfudz, Kapolres Pekalongan Kota AKBP Enriko Sugiharto Silalahi. SIK, Kapolres Brebes AKBP Luthfie Sulistyawan, Kapolres Pekalongan AKBP Roy Candra, Kapolres Pemalang AKBP Kingkin Winisuda, Kapolres Batang AKBP Joko, Kapolres Kota Tegal, Kapolres Tegal, Dandim 0710 Pekalongan Letkol Inf Reza Anom Putranto, Dandim Pemalang 0711 Letkol inf Abdul Hamid, Dandim Batang 0736 Letkol Inf Fajar ali nugraha. s.sos, Kaden Brimob Denpor B Kalibanger AKBP AKBP Suwito, Ulama Kota Kabupaten Pekalongan Kabupaten Batang Kabupaten Pemalang, Pejabat utama Polda Jawa Tengah, anggota TNI-Polri, santri, anggota ormas, dan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda).
Istighosah Kubro Untuk Keselamatan Bangsa Indonesia tersebut mengambil tema “Merajut Kebersamaan Dalam Kebhinekaan”, dengan ditandai ikrar kesetiaan terhadap NKRI serta ikrar bela negara menjaga keutuhan bangsa. Diharapkan, negara aman, tentram, damai, masyarakatnya hidup rukun, dan tidak mudah dipecah belah.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Drs. Condro Kirono. MM.M.Hum dalam sambutannya, mengimbau kepada warga agar tidak perlu ramai-ramai datang ke Jakarta terkait adanya rencana aksi tanggal 2 Desember mendatang.
“Perkara (penistaan agama) sudah ditangani, jadi tidak perlu ke Jakarta untuk unjuk rasa. Kita tinggal ikuti saja proses pengadilan secara terbuka,” ujar Kapolda Jawa Tengah Irjen Drs. Condro Kirono. MM.M.Hum..
Kapolda Jawa Tengah Irjen Drs. Condro Kirono. MM.M.Hum menegaskan, untuk menyampaikan pendapat di muka umum memang tidak ada larangannya. “Boleh, namun tidak mutlak. Kita harus menghargai hak-hak orang lain. Jangan mengganggu jalan, kamtibmas dan tidak melanggar aturan,” tegasnya.
Habib Luthfi Bin Ali Bin Yahya dalam sambutanya mengatakan, Kegiatan seperti ini hanya ada di Indonesia oleh karena itu kita harus berbanga diri, bahwa kemarin saat pelaksanaan muktmar ada salah satu ulama dari maroko yang mana beliau menanyakan bagaimana bisa mengadakan kegiatan seperti ini, kemarian saya baru saja berngkat ke Turki dimana disana dijadikan sebagai kaynote speker hal ini membuktikan bahwa Bangsa Indonesia telah diakui Dunia Internasional, oleh karena itu saya berharap para pemuda dan ulama untuk mempertahankan hal tersebut.
“Saya tidak akan bicara soal Jakarta. Menurut dia, saat ini yang lebih penting, bagaimana menjalin keutuhan bangsa dan negara. Kita malu kepada para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan, bila selalu saja seperti ini, yang perlu dilakukan, adalah saling menasihati, memberikan masukan, bukan saling mencerca” kata Habib Lutfi.
“Saya pernah mendengar dari ulama, kelak akan masuk ke jaman, di mana jaman fitnah,” kata Habib Lutfi.
[Humas Polres Pekalongan Kota Polda Jawa Tengah]